Senin, November 30, 2015

Pengertian Serum

Serum darah pada dasarnya adalah paling dasar, bagian netral darah, dan sering digambarkan sebagai plasma dengan semua elemen pembekuan yang telah dihapus. Bertindak sebagai bakground cairan untuk banyak fungsi darah yang paling penting, yaitu mengangkut sel-sel darah merah dan putih dan bolak-balik mineral, gula, dan asam lemak dari satu tempat ke tempat berikutnya. Pada serum sendiri tidak benar-benar terdiri dari lebih jauh air dan protein lemak tertentu, tetapi darah tidak akan memiliki konsistensi atau kimiawi yang tepat tanpa itu. Netralitas membuatnya berharga dalam sejumlah tes medis yang berbeda, juga, dan para peneliti telah menyempurnakan cara mengisolasi substansi dalam rangka untuk mendiagnosa berbagai kondisi yang berbeda dan masalah. Hal ini kadang-kadang juga digunakan untuk membuat obat tetes mata untuk orang dengan masalah duktus air mata.

Mengapa Ini Penting

Darah sering terlihat relatif sederhana, namun komposisinya, dari sudut pandang kimia setidaknya, cenderung agak rumit. Dalam kebanyakan kasus itu memiliki lima komponen utama: serum, plasma, faktor pembekuan, lipid dan protein, dan sel-sel darah. Kategori “lipid dan protein” cenderung menjadi yang paling variabel, dan dapat berisi sejumlah gula, lemak, vitamin, hormon, enzim, dan antibodi, antara lain. Darah bergerak di dalam tubuh untuk melakukan hal-hal seperti membantu pencernaan atau menggerakan otot. Serum pada dasarnya memberikan konsistensi dan iklim yang ideal untuk memungkinkan ini dan partikel darah yang lain dapat bergerak bebas.

Bagaimana serum darah diisolasi

Mendapatkan serum sendiri tidak selalu mudah. Salah satu ciri terbesar dari darah yang menempel bersama-sama, dan salah satu poin utama dari semua elemen bekerja sama untuk berakhir dengan mulus, bahkan cairan. Para ahli medis dan pekerja laboratorium biasanya harus menggunakan darah ke sejumlah tes untuk mendapatkan komponen individual untuk memisahkan.
Salah satu metode yang paling umum adalah centrifuge, yang merupakan mesin yang pemutar darah sangat cepat. Gerakan memutar ini, yang dikenal sebagai “gaya sentrifugal,” biasanya menyebabkan pemisahan pada tingkat sel, dan teknisi dengan pengetahuan dan peralatan yang tepat sering bisa mendapatkan serum sendiri melalui proses ini.

plasma darah
Plasma mengangkut sel-sel darah merah dan putih ke seluruh tubuh.

Kemampuan diagnostik

Banyak tes darah sebenarnya dilakukan pada serum darah, bukan sel-sel darah atau plasma. Meskipun serum umumnya dianggap netral, dapat membawa jumlah jejak protein dan hormon tertentu ketika mereka mengalir melalui darah, dan hal ini sering lebih mudah untuk melihat di sini karena mereka terjadi dalam isolasi relatif. Beberapa jenis tes kehamilan awal, misalnya, secara khusus dilakukan pada bagian darah. Mereka menguji keberadaan human chorionic gonadotropin (HCG), hormon yang diproduksi selama kehamilan, dan cenderung lebih akurat dan dapat dilakukan lebih awal dari tes berbasis urin, meskipun ini biasanya juga mencari hormon yang sama. Serum biasanya akan memiliki jumlah jejak HCG jika ada kehamilan.
Pemeriksaan tes serum darah lainnya untuk enzim tertentu yang biasanya hanya ditemukan pada hati, biasanya sebagai cara untuk mendeteksi penyakit hati. Tingkat protein juga dapat menjadi fokus. Kadar atau depresi berbagai protein adalah indikasi dari kondisi medis yang mungkin perlu perawatan lebih lanjut. Sebagai contoh, penurunan secara keseluruhan dalam protein dapat menunjukkan malnutrisi atau kondisi lain yang dapat merugikan ginjal. Peningkatan alpha-1 protein globulin dapat mengungkapkan adanya penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis.
cek darah
Tes serum darah dapat digunakan untuk memeriksa kadar kolesterol dan trigliserida.

Skrining pencegahan

Para ahli medis dapat memerintahkan tes serum sebagai cara untuk mendapatkan pemahaman dasar tentang kesehatan pasien bahkan ketika tidak ada alasan untuk mencurigai kondisi tertentu. Hal ini dapat diketahui lebih awal dengan cara ini, yang dapat menyebabkan perawatan pencegahan yang lebih baik. Beberapa tes serum yang paling umum memeriksa kolesterol, trigliserida, lipoprotein, dan gula atau glukosa tingkat. Kolesterol adalah zat lemak dalam darah yang, sementara diperlukan, dapat menyebabkan risiko yang lebih besar terkena penyakit jantung dan stroke jika ditinggikan. Peningkatan kadar trigliserida dan lipoprotein juga indikator risiko stroke dan penyakit jantung. Kadar glukosa tinggi mengindikasikan diabetes, sedangkan kadar glukosa yang rendah bertanggung jawab atas kondisi yang dikenal sebagai hipoglikemia. Tes serum darah juga dilakukan untuk memeriksa tiroid dan insulin.
Darah skrining serum terus berkembang, dan tes baru sedang dikembangkan untuk membantu memberikan deteksi dini penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Meskipun obat yang benar tidak tersedia untuk kondisi tersebut, diagnosis dini memungkinkan untuk pengobatan yang lebih efektif.

sumber : http://fungsi.web.id/2014/12/pengertian-serum-darah.html

Keping Darah (Trombosit)

Keping Darah (Trombosit)
Keping Darah (Trombosit) adalah bagian dan beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang yang berbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari.
Ciri-ciri:
a) Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses pembekuan darah.
b) Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
c) Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 - 400.000 trombosit.
d) Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
e) Mempunyai waktu hidup sekitar 10 hari.


Fungsi Trombosit
Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit dalam keadaan normal bersirkulasi ke seluruh tubuh melewati aliran darah. Namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respons terhadap kolagen yang terpajang di lapisan subendotel pembuluh. Trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan mengeluarkan beberapa zat (serotonin dan histamin) yang menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh.


Pembatasan Fungsi Trombosit
Penimbunan trombosit yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan atau sumbat menjadi sangat besar, sehingga lepas dari tempat semula dan mengalir ke hilir sebagai suatu embolus dan menyumbat aliran ke hilir.

Guna mencegah pembentukan suatu emboli, maka trombosit-trombosit tersebut mengeluarkan bahan-bahan yang membatasi luas penggumpalan mereka sendiri. Bahan utama yang dikeluarkan oleh trombosit untuk membatasi pembekuan adalah prostaglandin tromboksan A2 dan prostasiklin 12. Tromboksan A2 merangsang penguraian trombosit dan menyebabkan vasokonstriksi lebih lanjut pada pembuluh darah. Sedangkan prostasiklin 12 merangsang agregasi trombosit dan pelebaran pembuluh, sehingga semakin meningkatkan respons trombosit.

sumber: http://blog-guru-tik.blogspot.com/2012/03/1-darah.html

Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah

Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah| Pengertian Plasma darah Adalah cairan yang berwarna kuning jernih. Fungsi dan komponen/komposisi serta kandungan dari plasma darah merupakan pembahasan yang akan dikaji dalam plasma darah. Plasma darah memiliki proses mekanisme dalam bekerja di dalam tubuh manusia. Plasma darah mengandung 90% air dan larutan bermacam-macam zat sejumlah 7%-10%. Zat-zat yang terkandung di dalam plasma darah, yakni sari makanan, hormon enzim, mineral, antibodi dan zat-zat sisa (misalnya CO2 dan sisa pembongkaran protein). Sari-sari makanan tersebut diserap usus halus.
Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah
Mineral-mineral di dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. Fungsi garam mineral ialah untuk mengatur tekanan osmotik dan PH darah. Protein yang terdapat dalam darah (protein darah) terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berperan dalam pengaturan tekanan darah. Globulin biasanya dikenal sebagai imunoglobulin berfungsi membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin berperan penting dalam proses pembekuan darah saat tubuh kita terluka. jika larutan protein dalam plasma darah diendapkan dengna sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih  yang disebut serum. 
Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah
Serum mengandung antibodi yang dapat melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh dikatakan sebagai antigen. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut presipitin ; yang dapat menguraikan antigen disebut lisin ; dan yang dapat menawarkan racun disebut antioksin.

Kesimpulan : 

1. Kandungan Plasma Darah
  • Mengandung Zat Makanan dan Mineral seperti asam amino, gliserin, glukosa, kolesterol, garam mineral, asam lemak 
  • Zat yang dihasilkan dari sel-sel yakni enzim, antibodi, dan hormon. 
  • Protein dalam Darah yakni anttheofilik, tromboplastin, fibrinogen, gammaglobulin, protrombin, albumin.
  • Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen 
  • Asam Urat, Urea
2. Fungsi Plasma Darah


  • Alat untuk mengangkut air dan sekaligus menyerbakan kedalam tubuh
  • Alat yang mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi 
  • Alat yang mengangkut Oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh
  • Menjaga temperatur suhu tubuh
  • Alat yang mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
  • Mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
  • Alat yang mengangkut sari makanan
  • Mencegah infeksi terhadap sel darah putih,


Sekian artikel tentang Apa Itu Plasma Darah ?.. Plasma darah Adalah.. semoga bermanfaat  (Sumber : Ilmu Pengetahuan Alama, Hal : 89-90, Penulis : Daroji-Haryati, Penerbit : Global : Solo)
 

Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri-Ciri Sel Darah Putih|

Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri-Ciri Sel Darah Putih| Hai..Kali ini seputar pengertian sel darah putih, fungsi sel darah putih, jenis-jenis dan ciri-ciri sel darah putih. Pertama-tama kita akan membahas pengertian sel darah putih (Leukosit). Pengertian sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen pada darah. Sel darah putih disebut juga leukosit. Sel ini memiliki inti, tetapi tidak memiliki bentuk sel yang tetap dan tidak berwarna. Sel darah putih dalam setiap milimeter kubik darah lebih kurang berjumlah 8.000. Tempat pembentukan sel darah putih adalah pada sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening. Semua sel darah putih memiliki masa hidup antara enam hingga delapan hari.

Sel darah putih dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan basofil. Umunya, berukuran lebih besar daripada sel darah merah, bentuk anmeboid (tidak beraturan), dan berinti sel bulat atau cekung. Jenis sel darah putih yang terbanyak ialah neutrofil, sekitar 60%. Neutrofil berfungsi menyerang dan mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan di dalam sel darah putih sekitar 20%-30%.

Limfosit berfungsi membentuk antibodi, yaitu sejenis protein yang berfungsi memerangi kuman penyakit. Jumlah monosit di dalam darah putih sekitar 5%-10%. Seperti halnya neutrofil, monosit berfungsi menyerang dan mematikan bateri. Jumlah eosinofil dalam darah putih sekitar 5%. Eosinofil berfungsi menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak, dan mengatur pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri. Basofil dalam darah putih berjumlah sekitar 1%. Basofil berfungsi mencegah penggumpalan dalam pembuluh darah.

Sel darah putih memiliki sifat fagosit, yaitu dapat mematikan kuman penyakit dengan cara "memakan" kuman tersebut. Untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah putih dapat menembus dinding pembuluh darah. Kemampuan itu disebut diapedesis. Peningkatan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali dapat mengakibatkan sel-sel darah putih memakan sel darah merah atau bersifat abnormal. Hal ini terjadi pada penderita kanker darah (leukimia)

Kesimpulan : 
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi sel darah putih, jenis-jenis sel darah putih, dan ciri-ciri sel darah putih antaralain sebagai berikut...

1. Fungsi Sel Darah Putih (Leukosit)
  • Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit
  • Melindungi badan dari serangan mikroorganisme pada jenis sel darah putih granulosit dan monosit
  • Mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi 
  • Menangkap dan menghancurkan organisme hidup 
  • Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain seperti kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya. 
  • Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan menghancurkan dan membuangnya 
  • Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yang menyerang.
  • Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke pembuluh darah
  • Pembentukan Antibodi di dalam tubuh. 
Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri-Ciri Sel Darah Putih (Leukosit)
2. Jenis-Jenis Sel Darah Putih (Leukosit) dan Fungsinya 
Jenis-jenis sel darah putih (leukosit) yakni neutrofil, monosit, basofil, eosinofil dan limfosit antar lain sebagai berikut..
  • Neutrofil  : (Pengertian Neutrofil). Neutrofil adalah sel darah putih yang memiliki jumlah yang besar yakni sekitar 60% sampai 70% sel darah putih (leukosit) dan mempunyai diameter dari 10 sampai dengan 12 mikrometer, dan Neutrofil memiliki 3 inti sel yang berwarna merah kebiruan serta kelompok dari granula. Neutrofil juga disebut dengan leukosit polimorfonuklear karna polimorfonuklear memiliki kesamaan dengan neutrofil karna memiliki bentuk sel yang aneh. Neutrofil dapat diketahui dengan melihat butiran yang ada di sitoplasma. Proses kerja dari Neutrofil membunuh bakteri dengan menelannya secara langsung, proses ini disebut dengan fagositosis. proses tersebut dapat diketahui dan ditemukan pada saat luka yang bernanah. Neutrofil dapat bertahan hidup 6 sampai 10 jam.
  • Monosit  : (Pengertian Monosit). Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-10% yang berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk ke jaringan tubuh. Monosit memiliki waktu hidup yang lebih lama dari pada neutrofil, Monosit akan tinggal dalam aliran darah selama 10-20 jam. setelah itu monosit akan tinggal dalam beberapa hari di dalam jaringan tubuh. 
  • Basofil : (Pengertian Basofil). Basofil adalah sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,3% yang mengandung banyak granula sitoplasmik yang berjumlah dua lobus dan dapat bergerak ke jaringan tubuh pada kondisi tertentu. Basofil bagian dari granulosit, disaat teraktivasi, basofil akan mengeluarkan senyawa seperti kondroitin, histamin, leukotriena, heparin, lisfospolipase, elastase dan beberapa jenis atau macam sitokina. 
  • Eosinofil : (Pengertian Eosinofil). Eosinofil adalah sel darah putih yang jumlahnya 7% dari seluruh jumlah leukosit dalam tubuh kita yang memerangi parasit multiseluler dan beberapa infeksi yang terjadi pada hewan vertebrata. Eosinofil berdiameter 10 hingga 12 mikrometer. Jumlah eosinofil ini meningkat disaat terjadi asma, demam dan alergi yang membuat jangka hidup eosinofil antara 8 hari hingga 12 hari. Eosinofil berfungsi atau berperan dalam melawan parasit multiseluler dan merespon alergi
  • Limfosit : (Pengertian Limfosit). Limfosit adalah sel darah putih yang berjumlah 40 hingga 50% dari sel darah putih yang jumlah terbesar kedua. Menurut Merk, limfosit terbagi atas sel T, sel B dan sel pembunuh alami. Sel T dan sel pembunuh alami berperan dalam menyerang sel-sel asing dan membuat racun sedangkan sel B yakni membuat anti bodi.  Limfosit memiliki 1 nukleus dan tidak motil. Fungsi secara umum limfosit adalah membuat anti bodi dan menjaga kekebalan tubuh. 
3. Ciri-Ciri Sel Darah Putih (Leukosit)
  • Sel darah putih berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir/mm3
  • Sel darah putih tidak memiliki warna atau tidak berwarna
  • Mempunyai inti sel atau nukleus
  • Memiliki bentuk yang banyak atau dapat dikatakan bentuknya tidak beraturan
  • Dapa berubah bentuk 
  • Sel darah putih hanya dapat bertahan hidup antara 12-13 hari
  • Sel darah putih terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening
  • Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
  • Dapat menembus dinding pembuluh darah
Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri-Ciri Sel Darah Putih (Leukosit)
Sekian pembahasan Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri-Ciri Sel Darah Putih semoga dapat teman-teman terima dan bermanfaat, dan lihat juga artikel bermanfaat disini. Sekali lagi semoga artikel Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri-Ciri Sel Darah Putih bermanfaat amin.....
 
 

Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Sel Darah Merah (Eritrosit)

Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Sel Darah Merah (Eritrosit)| Pembahasan kali ini seputar pengertian sel darah merah, fungsi sel darah merah, dan ciri-ciri sel darah merah serta proses pembentukan atau terbentuknya sel darah merah (eritrosit). Pertama-tama yang akan kita bahas adalah pengertian sel darah merahPengertian sel darah merah adalah sel darah yang paling banyak yang berada dalam tubuh kita yang membawa oksigen dan zat-zat lainnya dimana sel darah merah merupakan sel-sel mikroskopis dan tidak memiliki inti sel. Sel darah merah atau eritrosit. Eritrosit berasal dari bahasa yunani, yakni erythros yang berarti merah dan kytos berarti selubung sel darah. Sel darah merah (eritrosit ) berbentuk bulat pipih, bagian tengahnya cekung (bikongkaf), dan tidak berinti. Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin. tahukah anda apa itu Hemoglobin ?.. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi.
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih. Selanjutnya, darah beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Umur sel darah merah yakni kurang lebih hanya 120 hari. Sel darah merah yang telah tua akan dibongkar oleh hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang kemudian ditampung dalam kantong empedu. Bilibirun ini berfungsi memberi warna kepada feses. Zat besi ada pada hemoglobin kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
Fungsi utama sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian sel darah merah yangsangat berperan dalam mengikat oksigen yakni hemoglobin. Proses dalam mengikat oksigen oleh hemoglobin dalam paru-paru dapat diikhtisarkan sebagai berikut..

Hb (Hemoglobin) + O2 (Oksigen) > HbO2 (Oksihemoglobin)

Karbon diokasida lebih mudah larut dalam air daripada oksigen. Karbon dioksida tidak sukar tetapi mudah dalam terikat dengan air dalam plasma darah membentuk asam karbonat. Asam karbonat lalu membebaskan ion hidrogen yang menyebabkan pH darah akan turun (asam). Apabila karbon dioaksida hanya diangkut dengan cara ini, metabolisme tubuh akan mengalami gangguan. Agar tidak membahayakan, tidak lebih dari 5%-10% karbon diokasida yang dihasilkan jaringan mengalami pengangkutan dengan cara ini. Sisanya, pengangkutan karbon dioksida dilakukan oleh sel darah merah. Sekitar 25% karbon dioksida berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah membentuk karbominohemoglobin. Karbon dioksida tidak bergabung dengan hemoglobin di tempat yang sama pada oksigen. Sel darah merah dari jantung yang sampai ke sel-sel tubuh akan membebaskan oksigen dan meningkatkan pengangkutan karbon dioksida dari sisa-sisa oksidasi sel. Sel darah merah  yang ada dalam tubuh sampai ke paru-paru akan mengikat oksigen. Pengikatan oksigen ini dilakukan oleh hemoglobin ini akan menaikkan pembebasan karbon dioksida. Dengan adanya dua mekanisme penting tersebut, pengangkutan karbon dioksida dapat berlangsung dengan aman dan cepat. 

Pada kondisi yang normal, jumlah sel darah merah dalam tubuh manusia kurang lima juta tiap milimeter kubim (mm3)  darah. Lingkungan juga memengaruhi jumlah sel darah dalam tubuh seseorang. Makin tinggi suatu tempat, kadar oksigen di atmosfer makin berkurang. Orang yang hidup di dataran tinggi mengadakan adaptasi dengan cara memperbanyak jumlah sel darah merah agar kebutuhan oksigen tubuh tetap tercukupi. 

Kesimpulan : 
Dari hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan tentang fungsi sel darah merah, ciri-ciri sel darah merah, dan proses pembentukan sel darah merah. antara lain sebaga berikut.. 
Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Sel Darah Merah (Eritrosit)

1. Fungsi Sel Darah Merah
Fungsi sel darah merah memiliki beberapa fungsi bagi tubuh , antara lain..
  • Mengantarkan Oksigen ke Seluruh Tubuh : setelah dibentuk oleh tumbuh sumsum merah tulang, sel darah merah akan menyebar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh dengan membawa oksigen dari paru-paru lalu mengedarkannya dan membawanya kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan. 
  • Penentuan Golongan Darah : Penentuan golongan darah ini dapat terjadi karena ditentukan oleh ada tidaknya antigen aglutinogen dalam sel darah merah. Golongan sel darah adalah A, B, AB, dan O 
  • Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh (Antibodi) : Menjaga sistem kekebalan tubuh ini dapat terjadi karna adanya peran serta hemoglobin yang menangkal patogen atau bakteri melalui proses lisis dengan mengeluarkan radikal bebas yang dapat menghancurkan dinding dan membran sel patogen dan membunuh bakteri 
  • Pelebaran Pembuluh Darah : Pelebaran pembuluh darah dapat terjadi karena eritrosit melepaskan senyawa dinamakan S-Nithrosothiol yang dilepaskan saat hemoglobain mengalami terdeogsigenerasi sehingga akan melebarkan pembuluh darah dan melancarkan darah menuju ke seluruh tubuh khususnya pada daerah yang kekurangan darah. 


2. Ciri-Ciri Sel darah Merah
Dari hasil pembahasan diatas tadi dapat diketahui ciri-ciri sel darah merah antara lain.. 
  • Bentul Sel darah merah yakni bulat pipih yang bagian tengahnya cekung atau bikongkaf, 
  • Sel darah merah tidak memiliki inti sel 
  • Berwarna merah karna mengandung hemoglobin
  • Umur sel darah merang kurang lebih 120 hari
  • Sel darah merah berjumlah 4-5 juta sel/mm3 darah
  • Sel darah merah berdiameter 7-8 um dan tebalnya 1-2 um
  • Sel darah merah bersifat elastic 
3. Proses Terbentuknya Sel Darah Merah
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih. Selanjutnya, darah beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Umur sel darah merah kurang lebih yakni120 hari. Sel darah merah yang sudah tua akan dibongkar di hati dan limpa.diemoglobin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang kemudian ditampung dalam kantong empedu. Bilibirun ini berfungsi memberi warna pada feses. Zat besi yang terdapat pada hemoglobin kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru. 

Proses Terbentuknya Sel Darah Merah Berdasarkan Tahapan-Tahapannya
  • Darah terbentuk atau diproduksi dalam sumsum merah tulang pipih. 
  • Setiap detik sumsum merah tulang pipih membentuk sekitar dua juta sel
  • Sel-sel yang telah diproduksi oleh sumsum merah tulang pipih dan dikeluarkan dinamakan retikulosit. Retikulosit memiliki kurangl ebih 1% dalam dari sirkulasi darah
  • Sel-sel yang mulai matang akan mengalami perubahan pada selaput plasmanya, sehingga fagosit dapat mengetahui sel-sel yang sudah tua yang akan menghasilkan fagositosis
  • Hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang kemudian ditampung dalam kantong empedu. 
Sekian artikel tentang Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Sel Darah Merah (Eritrosit) semoga bermanfaat